Dari Sampah Menjadi Berkah: Sinergi Masyarakat dan APRIL Group Menjaga Hutan”
Oleh : Ahmadi Lutfi Khairi
METROMANDIRI.COM - Di tengah rimbunnya hutan Riau, suara langkah perubahan mulai terdengar. Hutan bukan hanya kumpulan pepohonan, tetapi juga rumah bagi ribuan kehidupan dan harapan. Namun di balik hijaunya dedaunan, persoalan lain mengintai: tumpukan sampah yang perlahan mencemari sungai, mengganggu habitat satwa, dan mengancam keseimbangan ekosistem.
Melihat tantangan ini, APRIL Group melalui unit operasionalnya, Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP), berupaya mencari solusi berbasis kolaborasi. Melalui program Satu Dekade SFMP 2.0, mereka menggandeng masyarakat sekitar untuk mengelola sampah secara mandiri. Kolaborasi ini bukan hanya bertujuan menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.
“Kami mulai memilah sampah organik dan anorganik. Sampah plastik kami kumpulkan untuk diolah menjadi kerajinan, sedangkan sampah organik dijadikan kompos untuk kebun desa,” ungkap Nurhayati, Ketua Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Pelalawan.
Langkah sederhana ini ternyata membawa dampak nyata. Dari sampah yang dulu hanya dibuang sembarangan, kini lahir tas, dompet, dan tikar yang dijual di pasar lokal hingga pameran regional. “Kami bangga, dari sampah kami bisa mendapat penghasilan tambahan. Hasilnya kami gunakan untuk biaya sekolah anak-anak,” tambahnya.
Program ini menjadi bukti bahwa menjaga hutan tidak hanya soal menanam pohon, tetapi juga soal mengelola lingkungan secara menyeluruh. Upaya ini sejalan dengan prinsip ekonomi hijau—suatu sistem ekonomi yang mengedepankan keberlanjutan dan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dengan pelestarian alam. Komitmen sustainability ini tercermin dalam target jangka panjang perusahaan melalui APRIL2030, yang di antaranya menargetkan pengurangan limbah dan sampah di seluruh wilayah operasional. Dalam laporan Refleksi 5 Tahun APRIL2030, tercatat pengurangan sampah non-organik hingga 30% di beberapa desa binaan.
Tidak hanya itu, pengelolaan sampah berbasis komunitas ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan sekolah-sekolah di desa. Edukasi pengelolaan sampah sejak dini dilakukan di tingkat sekolah dasar, memupuk kesadaran lingkungan kepada generasi muda. Anak-anak mulai belajar memilah sampah, mendaur ulang, dan memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Perlahan, hutan yang dulu tercemar kini kembali hijau. Satwa liar yang sempat menjauh mulai kembali ke habitatnya.
“Dulu kami hanya membakar sampah atau membuangnya ke sungai. Sekarang kami tahu cara memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang berguna,” kata Ahmad, seorang warga desa binaan.
Dengan pendekatan kolaboratif ini, masyarakat tak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek pelestarian hutan. Mereka merasakan langsung manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan dari program ini.
Kolaborasi antara APRIL Group, masyarakat, pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya yang menjadi kunci untuk keberlanjutan. Melalui program Satu Dekade SFMP 2.0, upaya menjaga hutan dan memberdayakan masyarakat dapat berjalan beriringan. RAPP, sebagai unit operasional APRIL Group, juga memastikan setiap langkah operasionalnya berpegang pada prinsip keberlanjutan.
Di lapangan, program ini dilakukan melalui pendekatan bertahap: mulai dari edukasi pengelolaan sampah, pemberian alat daur ulang sederhana, hingga membuka akses pasar untuk produk daur ulang. Beberapa desa bahkan mulai mengembangkan sentra kerajinan daur ulang sebagai usaha mikro yang mendukung ekonomi keluarga.
Lewat upaya ini, hutan tak hanya terjaga dari polusi, tetapi masyarakat juga semakin peduli akan keberlanjutan lingkungan. “Bersama menjaga hutan, bersama merawat masa depan” menjadi semangat yang terus dihidupkan. Program ini menunjukkan bahwa keberhasilan pengelolaan lingkungan berkelanjutan hanya bisa tercapai melalui kolaborasi multipihak.
Kolaborasi ini juga membuka jalan bagi generasi muda untuk memiliki kesadaran lingkungan yang lebih baik. Dengan edukasi sejak dini, mereka diajak memahami bahwa menjaga hutan berarti menjaga sumber kehidupan. Seperti pepatah lama: “Hutan adalah ibu kehidupan.”
Melalui program Satu Dekade SFMP 2.0 dan target ambisius APRIL2030, APRIL Group menunjukkan komitmennya terhadap masa depan berkelanjutan, dengan mengintegrasikan pelestarian hutan dan pemberdayaan masyarakat. (*)
Ditulis Oleh : Ahmadi Lutfi Khairi
Komentar Anda :